Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang
merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang
muncul, dia pun melakukan maksiat.
Bagaimana mungkin do’a
seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan,
sedang dirinya sendiri belum sholehah.
Bagaimana mungkin
do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya
masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..
Bagaimana
mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara
dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak
terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.
Bagaimana
mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan
diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan
Cinta
Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan
manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh
lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi
segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam
beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di
jalan-Nya.
Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan
sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin
semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana
seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan
mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita.
Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu
dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu
hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta
yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.
Di saat Allah menguji
cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam
mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah
memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu
langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya
dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup.
Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah
kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena
Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah
menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya,
justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik
secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.
Itu semua adalah bentuk
cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya.
Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan
langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi
kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya
dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta
dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib
di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia,
Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana
ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, maka
itu adalah merupakan salah satu penyebab do’a kita tak terijabah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar