Senin, 28 November 2011

Nasehat Pelipur Lara

Sahabat...
Mungkin dulu ada masa-masa  indah hadir mengisi kehidupan mu,
Ketika masa  itu  berlalu, mengapa  harus bersedih?

Mungkin dulu ada kisah-kisah indah yang terajut mesra di jiwamu ,
Ketika kisah itu harus  berakhir mengapa harus disesali?

Mungkin dulu  ada hari-hari indah penuh senyuman mewarnai  hari-harimu  ,
Ketika semua  meninggalkanmu, mengapa harus  terhanyut  didalamnya?

Bukankah hidup itu bagaikan sebuah roda putaran, ?
ada masa datang dan ada masa pergi

Senang dan susah, sedih dan gembira adalah sebuah ritme kehidupan
Yang datang silih berganti, serta tak mungkin dihindari,

Bersenang-senanglah dikala susah, bergembiralah manakala sedih,

Mungkin esok lusa  engkau  akan bertemu dengan Kesenangan dan kegembiraan

Sahabat...
Bila dirimu tidak mampu melupakan duka
Maka cobalah bersahabat dengannya,

Dikala  kamu mampu mengambil hikmahnya
Saat itu kamuu akan bersyukur

Betapa indahnya hari-harimu  yang telah lalu ,
betapapun  pahitnya Ia  adalah obat bagimu, sebuah penawar  kehidupanmu,

Yang dengannya engkau menikmati manisnya iman...
Sesuatu yang awalnya pahit yang akhirnya berbuah manis

Sahabat...
Dari air kita belajar ketenangan.
Dari batu kita belajar ketegaran.
Dari lebah kita belajar memberikan  
banyak manfaat bagi sesama.
Dari kupu-kupu kita belajar merubah diri.
Dari padi kita belajar rendah hati'

Dari ALLAH kita belajar tentang kasih sayang  yang sempurna.

Sahabat...
lihatlah keatas agar kamu memperoleh semangat untuk maju.
Lihatlah ke bawah, agar kamu bersyukur atas semua nikmat yang kita dapat.
lihatlah ke samping agar kamu memperoleh semangat ukuwah dan kebersamaan.
lihatlah ke belakang agar kamu bisa menjadikannya pengalaman yang berharga.
lihatlah ke dalam agar kamu bisa selaluinterospeksi diri.

Bila kau berduka cita mengacalah pada lubuk hati,
disana kau bakal menemui bahwa engkau sedang menangisi sesuatu yang pernah engkau syukuri...

Dibalik tangis itu ada kebahagiaan
Dibalik tangis itu ada senyuman..
Dibalik tangis itu ada anugerah...

Alangkah bahagianya hati yang duka
yang bisa menyanyikan lagu kebahagiaan dengan hati yang gembira...

***

Apakah engkau sepertiku  putra kegelapan hatiku?
Apakah engkau juga merenung seperti pikiran-pikiran  liarku?
Dan berucap dengan bahasa yang luas
karena engkau telah membentangkan cakrawala
dan aku membentangkan jiwaku

dan saat kebahagiaanku tiba
aku merengkuhnya dalam pelukan
dan berdiri tegak
di ketinggian sambil berteriak
kemarilah-kemarilah !

karena kebahagian telah datang padaku hari ini
datanglah dan saksikanlah
sesuatu yang membahagiakan itu tersenyum di mentari
lalu kubisikkan kata

"selamat tinggal kegelapan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar