si pandai dengan langkah tegap menyusuri jalan setapak, menuju
sebatang pohon besar yg rindang….. disana tampak sosok pribadi yg
dikenalnya, dan si pandai pun menghampiri pribadi itu.
Si Pandai: "maaf kisanak, sepertinya aku mengenalmu, apa kita pernah bertemu ? "
Sang Sahabat: "saudaraku, aku sahabat masa kecilmu, sahabat di desa tempat kelahiran kita. "
Si Pandai: "ah, sekampung kita rupa nya… bagaimana keadaan kampung kita ? "
Sang Sahabat: "saudaraku, aku meninggalkan kampung halaman bersamaan dengan ketika kamu berangkat ke kota ini. "
Si Pandai: "oh begitu, apa saja yg sudah kau dapatkan di kota ini? "
Sang Sahabat:" kamu sendiri bagaimana ? "
Si Pandai: "ya, kota ini telah memberikan segala keLimpahan kemewahan yg menyenangkan kepadaku…"
Sang Sahabat: "oh begitu, bagaimana caranya ? "
Si
Pandai: "ah, kemana saja kamu ini, di kota ini apa sih yg tidak mungkin
kudapatkan ? asal aku mau menyenangkan mereka, dengan sedikit saja basa
basi dunia… mereka pun akan memberikan lebih kepada ku. "
Sang Sahabat: " apapun cara nya ? "
Si
Pandai: "ah, jangan sok alim lah… aku pun tidak memakannya sendirian, yg
kulakukan ini mata rantai yg tidak merugikan siapa pun… mereka senang,
aku senang, buktinya mereka pun selalu menyanjung ku…"
Sang Sahabat: "apa kau yakin, tidak ada yg dirugikan ?"
Si Pandai: "yaaah… kaLopun ada tapi sedikit lah…itu pun mereka yg mau, lagipula aku sudah berikan banyak hartaku utk mereka… "
Sang Sahabat: "apa kamu lupa dengan batas waktu mu ? "
Si
Pandai: "ah, itu soal nanti lah…gak perlu dipusingkan, mereka selalu
mendo’akan ku… dan aku pun selalu siap utk bertobat jika batas waktuku
akan habis… "
Sang Sahabat: "bagaimana kau tahu waktu mu akan selesai ? "
Si Pandai: "yah…biasanya setelah kita terbaring sakit. Nah kisanak, kamu sendiri bagaimana ?"
Sang
Sahabat: "saudaraku, sebelum hari ini aku selalu ada bersama mu… tapi
kamu tak meLihat ku dan tak pernah mau mendengarkan aku. Hari ini, aku
harus tertahan di pohon besar ini, menunggu cerita yg harus aku
seLesaikan…bersamamu !!! "
Si Pandai: "oh ?! maksud mu ??? "
Sang Sahabat: "saudaraku, lihat dibelakang-mu….. batu nisan mewah itu….. bertuLiskan namamu…..! "
**************************************************************************
Sahabat,
seringkali kita terlena dengan kehidupan yang bergulir ini. Detik demi
detik hingga masa demi masa kita lewati, tanpa sadar ada banyak
terminal-terminal dalam kehidupan ini yang kita lalui. Sejenak mari kita
renungkan apa arti kehidupan kita di dunia ini. Sekedar mencari
nafkahkah? atau kebahagian bersama orang-orang yang kita cintai.
Sahabat,
mumpung masih ada waktu. Mari kita berbagi dengan mereka orang-orang
yang kita cintai, dan orang-orang yang mencintai kita. Lakukanlah apa
yang ingin anda lakukan supaya penyesalan tiada menghampiri kita sebelum
datang waktu yang menjadi rahasia kehiduapn kita.
Saya
yakin, kalau setelah mati kita akan memperoleh balasan akan apa yang
kita perbuat. oleh karena itu, persiapkanlah sejak kini. Carilah bekal
dan berikan kebahagiaan kepada orang-orang disekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar