Pernahkah para pembaca melihat seorang tua renta berjalan sambil
membawa pikulan dagangan, mendorong gerobak sampah atau menjadi tukang
ojek sepeda? Apa yang terpikir para pembaca??
Pagi kemarin
(sekitar pk. 07.00), saya melihat seorang bapak tua yang kurang lebih
berusia 50 tahunan sedang menarik sebuah gerobak sampah. Gerobaknya
penuh berisi sampah. Melihat isi gerobaknya ini, saya berkesimpulan
bapak ini berangkat dari tempat tinggalnya mungkin sekitar pukul 05.00
atau pukul 06.00.
Di sisi lain, kita sering melihat
anak-anak muda yang bangun tidur kesiangan. Mereka tidak melanjutkan
pendidikan dan juga tidak bekerja. Mereka menganggur. Anak-anak muda
usia produktif ini lebih memilih menganggur. Mereka lebih senang
nongkrong tanpa arah, menyanyi, main gitar dan begadang hingga larut
malam. Begitu siklus kehidupan anak muda sekarang. Mereka lebih memilih
menganggur daripada bekerja sebagai tukang koran, pencuci piring,
tukang kebun atau pekerjaan-pekerjaan kasar lainnya. Mereka mengatakan
bahwa pekerjaan itu tidak prestise, pekerjaan itu tidak sesuai dengan
pendidikan tinggi mereka.
Mereka lebih memilih untuk
bermalas-malasan daripada melakukan pekerjaan kasar namun halal. Padahal
melihat kondisi mereka masih kuat, masih sehat, masih mampu untuk
melakukan berbagai pekerjaan yang berat sekalipun.
Ironis
memang. Kondisi anak-anak muda yang masih kuat, masih sehat dan mampu
melakukan pekerjaan yang berat, namun mereka memilih bermalas-malasan.
Sementara
itu kondisi orang-orang tua yang sudah sakit-sakitan, bungkuk,
batuk-batuk dan sebenarnya sudah tidak mampu lagi melakukan pekerjaan
berat, namun mereka giat bekerja. Mereka masih melakukan
pekerjaan-pekerjaan berat.
Pantaskah anak-anak muda berdiam diri menyaksikan pemandangan ?seperti ini?
Masa anak-anak muda kalah sama orang-orang tua??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar