Kamis, 07 Februari 2013

Penciptaan Nur Muhammad Awal Terciptanya Semua Makhluk

Sebelum semua makhluk diciptakan Allah, Nur Muhammad-lah yang pertama kali diciptakan. Di dalam hadits qudsi Allah Swt berfirman kepada Nabi Muhammad Saw: "Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin dikenal kemudian Aku ciptakan alam (makhluk) agar Aku bisa dikenal." 

Dengan merenungkan tanda-tanda alam dan ayat-ayat Al-Qur’an kaum muslimin dapat memperoleh kilasan aspek Ke-Ilahian yang telah dituangkan di alam semesta yang oleh Al-Qur’an disebut sebagai wajah Allah Swt (Wajh-Allah).
Di dalam hadits qudsi tersebut di atas terdapat kalimat yang berbunyi: Kemudian Aku ciptakan alam (makhluk)….. Ini masih berbentuk cahaya dan cahaya itu terbagi-bagi sebagaimana pendapat Ka’ab bin Akbar R.a dalam kitab yang berjudul Madari: Yusu’ud (tangga-tangga kenaikan) yang di tulis oleh Syeikh Nawawi pada halaman 2 s/d 3, yang terjemahannya kurang lebih sebagai berikut: berkata Ka’ab bin Akbar R.a:
"Ketika Allah Swt hendak menciptakan Maujudat / makhluk, menghamparkan bumi dan meninggikan langit. Allah Swt menggenggam seganggam dari nur-Nya dan berfirman: Kun Muhammad, maka jadilah segenggam nur tadi menjadi sebuah tiang dari nur yang memancarkan cahaya sampai menembus hijab-hijab kegelapan. Lalu tiang itu bersujud dan berkata: Allahu Akbar. 
Allah berfirman kepada tiang nur itu: “Aku ciptakan kamu dan Aku beri nama kamu Muhammad. Darimu Ku-awali semua makhluk, dan darimu Ku-akhiri semua para utusan”. 
Kemudian Allah Swt membagi empat bagian. Kemudian Allah Swt ciptakan Lauhil Mahfudz dari bagian pertama. Lalu Qalam dari bagian yang kedua. 
Allah Swt berfirman : kepada Qalam, “Tulislah !” 
maka bergetarlah Qalam seribu tahun kedahsyatan kedahsyatan kitabullah. 
Lalu Qalam berkata, “Apa yang harus aku tulis ?” 
Allah Swt berfirman : “Tulislah Lailaaha Illallah Muhammadurrasulullah”. Maka Qalam menulis kalimat itu. Lalu Qalam diberi petunjuk tentang ilmu Allah Swt yang berkaitan dengan makhluk, kemudian Qalam menulis, Anak cucu Adam dari Sulbinya; siapa yang taat kepada Allah Swt akan masuk surga, siapa yang maksiyat kepada Allah Swt akan masuk neraka. 
Umat Nuh; siapa yang taat kepada Allah Swt masuk surga…
Umat Ibrahim; siapa yang taat kepada Allah Swt masuk surga, siapa maksiat…
Umat Musa; siapa yang taat kepada Allah Swt masuk surga, siapa maksiat kepada Allah Swt….
Umat Isa; siapa yang taat kepada Allah Swt masuk surga, siapa maksiat kepada Allah Swt…
Umat Muhammad; siapa yang taat kepada Allah Swt masuk surga, siapa maksiat kepada Allah Swt….
ketika Qalam mau menulis kalimat berikutnya ( masuk neraka ) tiba- tiba ada seruan dari Yang Maha Tinggi: “Hai Qalam beradablah kamu..!”
Maka pecahlah Qalam karena karena kedahsyatan seruan itu, dan sobek ujungnya berbentuk garis lurus, dengan tangan Kodrat maka jadilah adap. Qalam tidak bisa menulis kecuali pecah bergaris ujungnya. 
Lalu Allah Swt berfirman: “Tulislah, umat berdosa Tuhan Maha Pengampun” kemudian Allah Swt menciptakan Arasy dari bagian yang ke-tiga. Dari bagian yang ke-empat menjadi empat bagian:
  1. Bagian kesatu dijadikan akal
  2. Bagian kedua dijadikan ma’rifat ( agar dapat mengetahui)
  3. Bagian ketiga dijadikan cahaya Arsy dan sinar penglihatan serta seluruh cahaya termasuk siang ( matahari), sinar malam( bulan dan bintang). Semua cahaya ini berasal dari Nur Muhammad, Nur Muhammad adalah awal segala makhluk
  4. Bagian yang ke empat dititipkan di bawah arasy, sampai Allah Swt menciptakan Adam. Kemudian Allah Swt menitipkan bagian itu (nur Muhammad) pada punggung Adam, bersujudlah para Malaikat.
Kemudian Allah Swt memasukkan Adam ke surga, para Malaikat berbaris rapi di belakang Adam, menyaksikan nur tersebut. 
Adam A.s berkata: “Ya Allah kenapa para Malaikat berkumpul di belakangku?” 
Allah Swt berfirman : “Wahai Adam mereka melihat nur kekasihku Muhammad penutup para utusan yang Aku keluarkan (pancaran cahaya) dari punggung mu” 
Adam A.s berkata: “Ya Tuhan jadikan nur itu di depan saya, supaya saya bisa melihat dan berhadapan dengan malaikat”. Maka Allah Swt memindahkan nur itu pada dahi nabi Adam A.s, Malaikat berbaris di depan Adam A.s. 
Adam A.s berkata: “Ya Tuhan, jadikan Nur ini di tempat yang aku bisa melihat."

Maka Allah Swt jadikan Nur itu pada telunjuk Adam. Adam A.s bisa melihat Nur itu bertambah bagus, megah dan Adam A.s mendengar Nur itu bertasbih penuh keagungan, kemudian Nur itu pindah ke Hawa (istri Adam A.s), seperti matahari yang bersinar.
Kemudian ditentukan permulaan para utusan dari Nabi Sis A.s. Maka hilanglah Nur itu di wajah Hawa pindah ke Nabi Sis A.s. 
Lalu Adam A.s mengambil sumpah Nabi Sis A.s. Bahwasanya: “Tidak akan menyimpan Nur itu kecuali dari yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke yang mulia,” 
Sampai pada sulbi Abdullah bin Abdul Mutholib. Kemudian Allah Swt  mengeluarkannya ke dunia ini dan menjadikannya Raja para Utusan Rahmatan lil alamin dan seorang panutan yang memancarkan cahaya yang terang benderang.
Demikian dikala Nabi Muhammad Saw. Diturunkan ke dunia, beliau disinari cahaya yang terang benderang sehingga, cahaya matahari yang menyinarinya tidak bisa memberi bayangan, dikarenakan cahaya Nur Muhammad lebih terang dari pada sinar matahari, itu terjadi di sepanjang hidup sampai beliau wafat. Dan siapa generasi penerusnya setelah Rasulullah Saw. wafat?

Melihat dari sumpah Nabi Adam A.s. yang berbunyi tidak akan menyimpan Nur itu kecuali dari yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke yang mulia. Mengingat risalah yang di bawa oleh Rasulullah Saw. Dan dilanjutkan para pewarisnya yaitu para sahabat, para wali yang suci, dan para tabiin serta para ulama’ (yang disucikan dan yang dimuliakan oleh Allah Swt.)

Jadi manusia yang dititipi Nur Muhammad, adalah orang-orang yang suci dan orang-orang yang dimuliakan oleh Allah Swt. Adapun orang- orang yang mensucikan diri sehingga ia mencapai pada tingkat kesucian ruh mereka diberi petunjuk untuk menuju ke jalan yang sampai kepada ruhnya ruh Nur Muhammad, karena ruh tercipta dari percikan Nur Muhammad dikala bersujud dan bertasbih kepada Allah Swt selama ribuan tahun. Sumber dari Penciptaan Nur Muhammad Awal Terciptanya Semua Makhluk.

Makrifat Haji
Keterangan berikut adalah suntingan dari kitab ‘Sirrul Asrar Fi Ma Yahtaju Ilayhil Abrar’ oleh Ghawthul A’zham Shaikh Muhyiddin Abdul Qadir Jilani R.a
Maka berkata Shaikhuna; tentang Nur Muhammad (yaitu hakikat Muhammad) – atau ringkasnya asal kejadian.
Semoga Allah Swt memberikan kamu kejayaan di dalam amalan-amalan kamu yang disukai-Nya dan Semoga kamu memperoleh keridlaan-Nya. Fikirkan, tekankan kepada pemikiran kamu dan fahamkan apa yang aku katakan.
Allah Yang Maha Tinggi pada permulaannya menciptakan cahaya Muhammad daripada cahaya suci Keindahan-Nya. Dalam hadis Qudsi Allah Swt berfirman;
“Aku ciptakan ruh Muhammad daripada cahaya Wajah-Ku”.
Ini dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad Saw dengan sabdanya:
“Mula-mula Allah ciptakan ruhku. Pada permulaannya diciptakan-Nya sebagai ruh suci”.
“Mula-mula Allah ciptakan Qalam”.
“Mula-mula Allah ciptakan Akal”.
Apa yang dimaksudkan sebagai ciptaan permulaan itu ialah ciptaan hakikat kepada Nabi Muhammad Saw; kebenaran tentang Muhammad yang tersembunyi. Dia juga diberi nama yang indah-indah.
Dia dinamakan Nur, cahaya suci karena dia dipersucikan dari kegelapan yang tersembunyi di bawah sifat Jalal Allah Swt.
Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
قَدْ جَآءَكُمْ مِّنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَـبٌ مُّبِينٌ
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu dari Allah, cahaya dan kitab yang menerangkan”. – Al-Maaidah, ayat 15

Dia dinamakan Aqal yang meliputi (akal universal) karena dia telah melihat dan mengenali segala-galanya.
Dia dinamakan Qalam kerana dia menyebarkan hikmah dan ilmu dan dia mencurahkan ilmu ke dalam huruf-huruf.
Roh Muhammad adalah Dzat atau hakikat kepada segala kejadian, permulaan dan kenyataan alam maya. Baginda Saw menyatakan hal ini dengan sabdanya;
“Aku daripada Allah dan sekalian yang lain daripadaku”.
Allah Yang Maha Tinggi menciptakan sekalian roh daripada roh baginda Saw di dalam alam kejadian yang pertama, dalam bentuk yang paling baik. ‘Muhammad’ adalah nama kepada sekalian kemanusiaan di dalam alam arwah. Dia adalah sumber, asal usul dan kediaman bagi sesuatu dan segala-galanya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar